Purwakarta | Bagi masyarakat Kabupaten Purwakarta, sosok Bupati Purwakarta periode 2018-2023 Anne Ratna Mustika memang selalu menarik. Ketua DPD Partai Golkar Purwakarta yang oleh warga kerap disapa Ambu Anne itu selalu menjadi tema pembicaraan hangat. Banyak sisi menarik yang kerap menjadi pembicaraan publik.
Selain menjadi bupati perempuan pertama di Purwakarta, selama masa jabatannya, Anne berhasil meraih 237 penghargaan atau prestasi, yang terdiri dari 137 penghargaan tingkat provinsi, 90 penghargaan tingkat nasional dan 10 penghargaan tingkat internasional.
Ratusan penghargaan yang diterima saat Mantan Mojang Purwakarta itu memimpin, menjadi bukti bahwa Kabupaten Purwakarta telah mengalami banyak perubahan ke arah yang lebih baik di berbagai bidang. Meski sempat dipandang sebelah mata saat awal-awal menjabat, ARM justru melesat dengan berbagai macam karyanya yang meraih banyak prestasi.
Salah satu capaiannya yang luar biasa, tentu saja pertumbuhan ekonomi yang naik tajam. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), peningkatan angka pertumbuhan ekonomi di Purwakarta tahun 2022 mencapai 5,24 persen, Angka itu naik tajam lebih dari 50 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang hanya dikisaran angka 3,42 persen.
Saat itu, sebagai Ibu untuk masyarakat Purwakarta, ARM telah membuktikan komitmennya untuk terus memperkuat perekonomian Purwakarta. Berbanggalah warga Purwakarta, punya pemimpin perempuan yang luar biasa. Karena saat ini, perempuan tidak hanya di tempatkan dalam sudut pandang sempit yang ruang gerak dan ruang lingkupnya seringkali disempitkan hanya meliputi dapur, kasur dan sumur.
Anne Ratna Mustika telah membuktikan bahwa perempuan ternyata juga sangat bisa melakukan peran yang jauh lebih hebat dan luar biasa yakni menjadi pemimpin yang tangguh dan mengayomi bagi semua rakyatnya. Kabupaten Purwakarta, salah satu kabupaten paling dinamis di Jawa Barat, warganya sangat beruntung dan bangga pernah dipimpin perempuan yang tangguh dan luar biasa.
Meski awalnya, sempat disebut-sebut hanya sebatas pemimpin boneka dari kepentingan kekuasaan tertentu. Pandangan yang kemudian gugur karena pemimpin perempuan itu mampu menjadi pemimpin yang tangguh, tegas, visioner dan inspiratif. Anne menjawabnya dengan banyak karya, kepemimpinannya saat itu membuat bangga masyarakat Purwakarta.
Perjalanannya saat memimpin Purwakarta bisa disebut tidaklah mudah. Berbagai persoalan berat datang menghajarnya bertubi-tubi. Mulai dari problem domestik atau rumah tangganya hingga serangan politik. Mulai dari pembunuhan karakter, hingga pembusukan nama baiknya dari pihak tertentu. Pun demikian saat menjelang perhelatan Pilkada Purwakarta yang tak lama lagi bakal digelar.
Padahal, berbagai elemen baik dari internal partai maupun dari elemen masyarakat lainnya, tak sedikit yang sudah menyatakan dukungannya agar pemimpin perempuan itu kembali memimpin Kabupaten Purwakarta untuk periode kedua.
Namun, tak sedikit juga lawan politik Sang Mojang yang menjadi oposisi dan terjebak dalam cara pandang lama. Daripada melahirkan gagasan-gagasan baru tentang Purwakarta, tampaknya mereka lebih memilih bersikap romantis dengan berusaha kembali ke masa lalu. Penulis juga tidak tahu, apakah itu karena keterbatasan sumberdaya manusia? Atau mereka ini cenderung dipengaruhi orang-orang lama yang merindukan masa kejayaannya kembali sehingga cenderung romantis.
Di sisi lain, juga banyak kalangan yang menilai, prestasi Anne selama memimpin Purwakarta telah melampaui prestasi bupati-bupati sebelumnya yang semuanya laki-laki. Wajar saja kalau banyak kalangan masyarakat memintanya kembali memimpin Purwakarta untuk periode kedua kalinya.
Dengan berbagai prestasi dan sikap kepemimpinan yang kuat, sangatlah layak jiga dia menjadi kebanggaan rakyatnya, lebih istimewa lagi menjadi kebanggan kaum perempuan Purwakarta. Sebagai pemimpin perempuan pertama, Anne juga telah membuat standar dan pondasi penting bagi lahirnya pemimpin-pemimpin perempuan lainnya. Maka, sangatlah layak kalau muncul pernyataan. Berbanggalah warga Purwakarta, punya pemimpin perempuan luar biasa.
Menjelang perhelatan Pilkada Purwakarta yang suda masuk hitungan hari, penulis melihat popularitas ARM sudah sangat maksimal karena sudah menyentuh hampir seluruh populasi yang mengenalnya.
Sementara, dari segi akseptabilitas juga cukup tinggi dibanding dengan kandidat-kandidat lainnya. Anne Ratna Mustika hanya perlu menjaga agar dipertahankan momentum yang positif ini agar nama Anne Ratna Mustika selalu disukai masyarakat. Untuk kembali terpilih dalam Pilkada mendatang, ARM masih bisa meningkatkan akseptabilitas dengan sosialisasi prestasi dan kedekatan dengan masyarakat.
(Asep Fapet Kurniawan)