Daerah  

Pertarungan Alumni SMANSA di Pilkada Purwakarta 2024

https://hitvberita.com/wp-content/uploads/2024/07/IMG-20240715-WA0452-1.jpg

HITVBERITA.COM PURWAKARTA | Ratusan alumni SMAN 25/1 Purwakarta yang berasal dari sejumlah angkatan menggelar Reuni Akbar di Pendopo Pemkab Purwakarta, pada Minggu 08 Juli 2024.

Suasana penuh kebersamaan terlihat pada agenda Reuni Akbar silaturahmi alumni mulai angkatan tahun 1983 hingga angkatan 2013 tersebut.

Dalam agenda tersebut tampak hadir Penjabat Bupati Purwakarta, Drs. Benny Irwan, M.Si., Ma, memberikan sambutan mewakili Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta dan tuan rumah kegiatan.

Acara juga dihadiri Ketua Dewan Penasehat Ikatan Alumni (ILUNI) SMAN 25/1 Purwakarta, Dr. H. Suherman Saleh, Ak, M.Sc., Ca., Ketua Umum Ikatan Alumni (ILUNI) SMAN 25/1 Purwakarta, Mayjen TNI Mar. (Purn) H. Tommy Basari Natanegara, Sekretaris Umum Ikatan Alumni (ILUNI) SMAN 25/1 Purwakarta, Ahmad Arif Imamulhaq, S.Fil., dan Ketua Panitia Pelaksana Reuni Akbar SMAN 25/1 Purwakarta, Widi Rahmadi.

Sementara, Ketua Dewan Penasehat Ikatan Alumni (ILUNI) SMAN 25/1 Purwakarta, Dr. H. Suherman Saleh, Ak, M.Sc., Ca., dalam keterangannya mengatakan, bahwa SMAN 25/1 Purwakarta, banyak menghasilkan tokoh-tokoh daerah dan tokoh nasional yang memberikan kontribusi yang besar bagi daerah, bangsa dan negara.

“Semoga jalinan kebersamaan, saling memberikan masukan serta saling mensupport terus terjaga. Sebuah kebanggaan dan kehormatan bisa melihat alumni bertebaran memberikan karya-karya terbaiknya,” kata Uda Herman, sapaan akrabnya.

Menurutnya, setidaknya ada tiga makna yang bisa diambil pada agenda silaturahmi alumni ini, pertama soal kepedulian dan sumbangsih besar para alumni kepada negara, para alumni telah mengabdi kepada negara dan tentu saja untuk Purwakarta.

“Kemudian, acara reuni ini juga dapat membahagiakan para alumni, bisa bersilaturahmi dan membangun kebersamaan. Yang ketiga, kita semua patut bersyukur, pasalnya Penjabat Bupati Purwakarta sangat merespon dan membantu para alumni dalam berbagai kegiatannya, dan yang lebih khusus lagi, dapat kita lihat bersama bahwa Penjabat Bupati Purwakarta sangat memperhatikan rakyat Purwakarta,” ujarnya.

Ke depan, lanjut Uda Herman, kawan-kawan alumni juga diharapkan memberikan sumbangsih positif bagi pembangunan dan kemajuan Purwakarta. Saat ini, ia melihat almamaternya sudah banyak kemajuan, lebih rapih dan kualitas dan prestasi para siswanya semakin meningkat.

“Hal-hal yang sudah baik mari kita tingkatkan bersama dan hal-hal yang belum baik, ayo kita koreksi dan perbaiki bersama juga,” ucapnya.

Alumni dalam Pilkada Purwakarta

Dalam konteks Pilkada Purwakarta, Uda Herman menyampaikan kebanggaan dan kebahagiaannya, bahwa dari alumni banyak yang berminat untuk memajukan Kabupaten Purwakarta dengan cara mencalonkan diri sebagai Bupati atau Wakil Bupati Purwakarta.

“Niat luhur untuk mengabdi kepada Purwakarta merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT yang telah diberi kehidupan di Purwakarta sehingga keinginan luhur ini harus diapresiasi dan disambut baik. Hal ini juga untuk membuktikan bahwa kita mampu menghormati dan memuliakan keinginan luhur dari para kandidat apakah itu dari alumni SMAN 1 Purwakarta atau dari non alumni,” ungkapnya.

Diketahui, terdapat juga sejumlah alumni dari sekolah tersebut yang digadang-gadang bakal maju dalam perhelatan Pilkada Purwakarta 2024 mendatang, hadir pada reuni tersebut, diantaranya; Ir. Ivan Kuntara, alumni angkatan 1989, Ir. Zainal Arifin, MT., IPU., alumni angkatan 1990, Yadi Rusmayadi, AP., MSi., alumni angkatan 1993, Irwan P. Abdurrachman, S.H., M.Kn., alumni angkatan 1993 dan Pipin Sopian, S.Sos., IMRI., alumni angkatan 2003.

Melalui kontestasi Pilkada Purwakarta, para alumni itu bertekad untuk mengambil peran yang konkrit dalam pembangunan Purwakarta, setidaknya melalui slogan atau tagline yang mereka sodorkan. Ada Yadi Rusmayadi dengan slogan Purwakarta Ngahiji-nya, Irwan P Abdurrachman dengan Purwakarta Bahagia-nya, Ivan Kuntara dengan Nata Purwakarta-nya, Zainal Aripin dengan Purwakarta Berkah-nya dan Pipin Sopian dengan slogan Purwakarta Cerdas, Raharja dan Sehat-nya.

Sejarah AMAN 25/1 Purwakarta

Dikutip dari laman SMA Negeri 1 Purwakarta, berikut sekilas sejarah sekolah yang beralamat di Jalan K.K Singawinata itu; SMA Negeri 1 Purwakarta merupakan salah satu SMA favorit di Kabupaten Purwakarta. Pada awal 1957, di Purwakarta yang menjadi Ibu Kota Keresidenan Jakarta belum ada SMA Negeri.

Yang ada hanya SMP, SKP, SGB dan ST. Selain sekolah-sekolah tingkat pertama itu, berdiri sekolah menengah swasta yaitu SMA Saba Siswa. Oleh karena itu, ada keinginan dari masyarakat Purwakarta untuk memiliki sebuah SMA Negeri di kotanya sendiri.

Dengan dorongan dan keinginan untuk memiliki sebuah SMA Negeri, maka diusulkan lah draft pendirian sekolah dalam Rapat POM SMA Sabha Siswa yang pengajuannya diajukan oleh Bapak Parjan, beliau merupakan salah satu pemborong di Purwakarta.

Hasil rapat tersebut selanjutnya disampaikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta dengan perantaraan; Gunasah Natabrata (Ketua Yayasan SABA Siswa) yang pada waktu itu memangku jabatan sebagai Wakil Bupati Purwakarta.

Usulan tersebut selanjutnya dibawa ke forum rapat dengan para anggota dewan. Setelah melalui perdebatan yang cukup alot, akhirnya DPRD Kabupaten Purwakarta dengan suara bulat menyetujui didirikannya SMA Negeri di Kabupaten Purwakarta. Selanjutnya, Drs. Widodo Budidarmo dan Asikin Kusumaatmadja mengadakan penelitian dan inventarisasi para tenaga guru yang akan diajukan sebagai tenaga pengajar pada SMA Negeri terebut.

Setelah semua persyaratan dianggap cukup, selanjutnya Raden Gunasah Natabrata selaku Wakil Bupati Purwakarta menghadap ke kantor PKK di Bandung dan Kantor Inspeksi Pusat SMA di Jakarta untuk menyampaikan permohonan agar mulai tahun ajaran 1957/1958 sudah bisa berdiri SMA Negeri di Purwakarta dengan resmi.

Akhirnya, pada tanggal 17 Juli 1957, dengan SK Nomor SL.0158/SK/III/1957, PKK dengan resmi memutuskan berdirinya SMA Negeri di Purwakarta, yaitu SMA Negeri Bagian A, B, dan C dengan sebutan SMA Negeri 25 berdasarkan urutan SMA yang ada di Jawa Barat. Lalu, diangkatlah, Toma Suriadireja sebagai kepala sekolah.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *