Medan | Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) menangkap dua orang berinisial R dan Y yang diduga sebagai pelaku pembakaran rumah wartawan Rico Sempurna Pasaribu di Jalan Nabung Surbakti, Kabupaten Karo, Sumut.
“Pelaku yang ditangkap bertindak sebagai eksekutor,” kata Kapolda Sumatera Utara, Komisaris Jenderal Polisi Agung Setya Imam Effendi, saat merilis kasus tersebut di Karo, Sumatera Utara, pada Senin, 8 Juli 2024.
Agung mengungkap, pelaku melakukan tindak kejahatan tersebut sebagaimana rekaman kamera pengawas (CCTV) menangkap pergerakan mereka ke lokasi rumah korban.
Kemudian, para pelaku tersebut mengamati dan memantau, lalu melakukan eksekusi dengan membakar rumah memakai campuran bahan bakar minyak jenis pertalite dan solar pada Kamis, 27 Juni 2024 dini hari.
“Titik-titik abu yang kami periksa sesuai apa yang disampaikan pelaku, bahwa dia menyemprot, menyiramkan campuran antara solar dan pertalite ke dinding di depan maupun samping searah kamar korban kemudian dibakar,” ungkap Agung.
Menurutnya, dalam fakta ini dapat disimpulkan tindakan tersebut merupakan kejahatan dan aparat kepolisian terus menguatkan pembuktian.
“Hari ini kami tangkap eksekutornya dan kami terus bekerja mencari siapa yang terlibat dalam kasus ini, tentu proses ini dilakukan,” ujarnya.
Kapolda menyebut, dua pelaku dapat dijerat dengan Pasal 187 KUHP dan penyidik terus menguatkan pasal lainnya terkait pembakaran tersebut.
Polda Sumatera Utara telah menyita barang bukti berupa selimut, dua botol minuman yang berisi sisa BBM, dan CCTV yang sudah melekat ke para pelaku.
“Terkait motif, tentu kami gali apa yang nanti disampaikan pelaku. Kami buktikan fakta ini masih bekerja, pekerjaan ini belum selesai,” tutur Kapolda.
Kebakaran rumah itu mengakibatkan empat korban jiwa, yakni Sempurna Pasaribu, Efprida Boru Ginting (istri), Sudi Investigasi Pasaribu (anak), dan Lowi Situngkir (cucu).
Kebakaran rumah yang menewaskan wartawan Sempurna Pasaribu beserta tiga anggota keluarganya itu ditengarai terkait pemberitaan kasus perjudian. Kasus itu menimbulkan keprihatinan sejumlah pihak yang mendesak aparat segera mengungkap kebenarannya.
(Raffa christ manalu)