PURWAKARTA | Untuk mendorong peningkatan kualitas dan ketahanan keluarga di Kabupaten Purwakarta, dengan implementasi program Keluarga Berencana (KB) harus dilakukan secara bersama-sama. Membangun kesadaran ber-KB dibutuhkan dukungan dari seluruh unsur dan lapisan masyarakat.
Dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Purwakarta yang ke 193 dan Kabupaten Purwakarta yang ke 56. Jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta, melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) menggelar Pelayanan KB serentak yang dipusatkan di Puskesmas Kecamatan Plered, pada Selasa, 09 Juli 2024.
Dengan Metode Operasi Wanita (MOW) dan Metode Operasi Pria (MOP) dalam agenda tersebut, Pemkab Purwakarta menargetkan sekitar 1.831 akseptor KB. Layanan tersebut serentak dilakukan pada 135 tempat layanan kesehatan baik milik pemerintah maupun swasta yang berpraktek secara mandiri. Untuk alat kontrasepsi yang digunakan mulai dari IUD, implant, suntik hingga pil KB.
Selain jajaran DPPKB Purwakarta dan sejumlah pejabat Pemkab Purwakarta lainnya, dalam acara tersebut juga hadir Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Fazar Supriadi Sentosa.
Dalam keterangannya Fazar mengatakan, bahwa peran serta kader KB sangat krusial untuk meraih pencapaian yang luar bisa dengan meraih juara satu beberapa tahun secara berturut-turut bagi Kabupaten Purwakarta. Kini, Kabupaten Purwakarta merupakan corong bagi kabupaten dan kota lain di Jawa Barat. Pencapaiannya ini memberikan pengaruh bagi daerah lain.
“Kalau KB-nya sudah bagus, sekarang kita sedang dalam upaya penurunan angka stunting. Kemarin SKI kita masih tinggi, Jawa Barat ini 21,7 persen naik dari 20,2 persen naik 1,5 persen, kemudian disini juga ada kenaikan sedikit,” kata Fazar.
Menurutnya, hasil dari E-PPGBM, pelayanan serempak balita yang diukur, ditimbang dari tanggal 1 sampai 30 Juni itu hasilnya bagus dan terjadi penurunan. Karena sebenarnya, SKI menggunakan sampling juga sedikit, sample-nya hanya 700.
“Jadi semuanya di Jawa Barat ini ada 3.168.000 yang sudah dilakukan penimbangan. Cuman permasalahannya masih ada 1 juta lebih yang gizinya masih kurang, itu yang harus kita tingkatkan, termasuk yang di Kabupaten Purwakarta ini,” ujarnya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Purwakarta, Benni Irwan dalam keterangannya mengatakan, melalui DPPKB, Dinas Kesehatan, bersama dengan mitra-mitra kerja lainnya atau seluruh stakeholder yang mempunyai perhatian, kepedulian kepada masyarakat di bidang kesehatan, khususnya di bidang keluarga berencana, melaksanakan kegiatan pelayanan KB serentak.
“Kegiatan Ini kita laksanakan di seluruh wilayah di Kabupaten Purwakarta, tercatat kurang lebih 135 fasilitas kesehatan, baik yang punya pemerintah maupun yang pihak swasta dan termasuk juga yang dilakukan melalui kegiatan mandiri bidang di seluruh Kabupaten Purwakarta,” kata Benni.
Ia juga menjelaskan, bahwa kegiatan ini dilakukan sebagai dasar untuk memberikan pemahaman, edukasi kepada masyarakat, betapa pentingnya untuk mengatur, mengelola keluarga, dalam keluarga berencana.
“Jadi keluarga itu direncanakan mau seperti apa, mau bagaimana, apa yang mau dicapai, apa yang mau dituju, banyak aspek tentunya yang perlu direncanakan itu, salah satunya mengenai kelahiran anak, kesehatan ibu dan anak,” jelasnya.
“Hal ini juga untuk mengantisipasi angka kematian ibu dan anak, itu juga diedukasi kepada masyarakat kita, proses inilah yang kita dorong bersama-sama dengan berbagai pihak dan kita paham juga bahwa untuk mengatur kelahiran itu, untuk menjaga kesehatan yang lebih baik,” imbuhnya.
Menurutnya, ada satu pendekatan yang digunakan melalui pemanfaatan atau penggunaan alat kontrasepsi, pelayanan KB pada hari ini dilakukan dengan pola pendekatan seperti pendekatan edukatif, memberikan pemahaman, informasi, pendidikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan keluarga yang lebih baik, keluarga yang lebih sehat, keluarga yang lebih kuat, yang dilaksanakan juga melalui pengendalian kelahiran dengan pemanfaatan alat-alat kontrasepsi.
“Ada 1.831 akseptor target hari ini, mudah-mudahan bisa tercapai, ini dipilih oleh Kepala DPPKB jumlahnya bersamaan dengan hari lahirnya Kota Purwakarta 18 tahun 1.831 dibagi 4 kategori, ada yang dengan IUD, implant, suntik dan pil. Kita mendorong ini bisa terlaksana dengan baik,” ujarnya.
Target tersebut, lanjut Benni, bisa tercapai dengan harapan masyarakat kita lebih memiliki keluarga dan anak-anak yang lebih sehat, karena beberapa tahun ke depan pemerintah ingin memanfaatkan suatu momen yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain adanya bonus demografi, anak-anak, remaja dengan angkatan kerja yang dimaksud dengan bonus demografi yang angkatan kerja yang lebih produktif.
“Kita bisa bersaing dengan negara-negara lain di dunia. Jadi kita harus berdiri sama tinggi dengan negara-negara yang lain di dunia. Mudah-mudahan ini bisa terlaksana dengan harapan yang kita siapkan ini,” paparnya.
Benni menambahkan, bahwa kegiatan ini tidak terlepas dari upaya pemerintah untuk mengendalikan angka stunting di Purwakarta khususnya, secara data yang dikeluarkan melalui survei kesehatan Indonesia, di Purwakarta juga ada kenaikan terhadap anak-anak yang terdampak stunting, pelayanan KB tersebut juga dilakukan untuk mencegah itu.
“Kita ingin memastikan anak-anak kita itu dalam kondisi yang normal, sehat, setidak-tidaknya pada usia seribu hari setelah kelahiran, Jadi dengan ini diberikan upaya penanganan stunting pada waktu yang sama bisa kita lakukan,” tandasnya.
(Raffa christ manalu)