Purwakarta | Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Purwakarta, Norman Nugraha menyebutkan, kawasan wisata Tajug Gede Cilodong semakin lengkap menyusul hadirnya diorama agro eduwisata hortikultura di kawasan tersebut.
“Kawasan Tajug Gede Cilodong ini awalnya memang difungsikan sebagai destinasi wisata. Sebelumnya, Tajug Gede menjadi destinasi wisata religi,” kata Norman Nugraha, dikutip pada Jumat, 11 Juli 2024.
Kini destinasi wisata di kawasan Tajug Gede Cilodong semakin lengkap setelah ada diorama hortikultura tersebut.
Pada Senin, 8 Juli 2024, Kementerian Pertanian dan Pemkab Purwakarta menandatangani berita acara serah terima diorama tersebut.
Menurut Norman, kehadiran diorama itu sejalan dengan program agro eduwisata yang ada di kawasan Tajug Gede Cilodong. Agro eduwisata ini untuk pengembangan komoditas pertanian yang bernilai ekonomi tinggi.
“Jadi sekarang kawasan wisata Tajug Gede ini, dilengkapi dengan potensi pertanian di mana menjadi objek wisata yang potensial,” ujarnya.
Diorama hortikultura ini, lanjut Norman, diharapkan menjadi magnet tersendiri untuk menarik wisatawan. Sebab, selain memiliki view yang indah khas pertanian, di kawasan itu juga menyimpan keanekaragaman aktivitas produksi dan teknologi pertanian.
Ke depan di kawasan itu juga akan dikembangkan kemitraan usaha, pusat diseminasi dan advokasi bisnis untuk masyarakat luas.
“Tajug Gede juga menjadi kawasan wisata yang aman, ramah pengunjung, ramah lingkungan baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara,” ungkap Norman.
Diketahui, di kawasan Tajug Gede berdiri masjid besar diatas lahan seluas sekitar 10 hektare. Di kawasan tersebut terdapat areal pertanian, taman, dan air mancur. Lokasinya berada di Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
(Raffa Christ Manalu)