Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Sekda Purwakarta: Teladani Sifat Kepemimpinan Rosulullah di Era Modern

Pewarta : Raffa Christ Manalu | Editor : Ahdiyat

https://hitvberita.com/wp-content/uploads/2024/07/IMG-20240715-WA0452-1.jpg

HITVBerita.Com | Purwakarta – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Purwakarta, menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Tajug Gede Cilodong, Bungursari, pada Selasa 17 September 2024.

Pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini menghadirkan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, yang dihadiri ribuan jamaah baik dari kalangan ASN di lingkup Pemkab Purwakarta, serta masyarakat umum.

“Atas nama Pemkab Purwakarta, saya mengucapkan selamat datang kepada guru kita semua, bapak Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA, yang telah berkenan hadir di Kabupaten Purwakarta untuk menyampaikan tausiahnya. Semoga dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi kita semua,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Purwakarta, Norman Nugraha dalam sambutannya.

Pada momentum ini, Norman mengajak semua jamaah untuk berikhtiar dan dapat meladani sifat serta kepemimpinan Rasulullah SAW, dan menerapkannya dalam keseharian, terutama dalam bekerja dan melayani masyarakat, sehingga dapat terwujudnya visi-misi Kabupaten Purwakarta.

Imam besar masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar., MA., saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Purwakarta. (dok*Raffa CM)

Sebagaimana diketahui bersama, kata Norman, peringatan melalui Nabi Muhammad SAW pada haikikatnya, merupakan wujud penghormatan yang dalam kepada Nabi Muhammad SAW.

Sebanyak 16 Organisasi Masyarakat, Dukung Pasangan β€œAyeuna” Di Pilkada Kota Sukabumi

Artis yang Juga Politisi Desy Ratnasari, Raih Gelar Doktor!

Penuh Antusias Puluhan Ibu Ibu di Purwakarta Ikuti Program Pelayanan KB MOW Gratis!

Muhammad SAW bukan saja seorang Nabi dan seorang Rasulullah, tetapi juga pemimpin umat manusia. Ajaran Islam yang beliau sampaikan telah merubah wajah dunia dan peradaban ke arah yang lebih baik, lebih manusiawi dan lebih beradab dibandingkan catatan sejarah sebelumnya.

Bagi kaum muslimin, Nabi Muhammad SAW diyakini sebagai contoh dan teladan yang terbaik bagi umat manusia. Pada diri beliau terpancar kecerdasan yang sangat luar biasa, kepribadian yang agung, akhlak yang mulia, dan kepemimpinan yang tegas namun bijaksana. Peringatan maulid Nabi sesungguhnya adalah untuk meneladani setiap pikiran, ucapan, dan tindakan Nabi Muhammad SAW.

“Kita patut meneladani buah pikiran Rasulullah yang cerdas dan jernih, ucapan yang santun dan lembut, tindakan yang arif dan bijaksana, serta memegang teguh kejujuran dalam setiap langkah dan ucapannya. Itulah perilaku yang diwarnai oleh akhlak mulia, akhlakul karimah,” kata Norman.

Ia menegaskan, dengan senantiasa melaksanakan ajaran dan mencontoh akhlak Rasulullah SAW, maka umat Islam akan mampu menghadapi berbagai hambatan dan tantangan dalam kehidupan sehari-hari secara bijaksana.

Oleh karena itu, sebagai umat Rasulullah harus menjaga dan menjalankan ajaran Nabi Muhammad SAW secara sungguh-sungguh, dan menjadikan figur pribadi Rasulullah sebagai uswatun hasanah atau tauladan yang baik.

Imam besar masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar., MA., saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Purwakarta. (dok*Raffa CM)

Norman mengajak semua elemen masyarakat Kabupaten Purwakarta, khusus seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemkab Purwakarta, melalui momentum Maulid Nabi ini, mari maknai dalam rangka peneguhan sikap dan aktualisasi nilai-nilai perdamaian, apresiasi terhadap kebhinekaan, perbedaan pendapat dan pilihan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, tanpa ada pelanggaran, kebencian, penyebaran berita hoaks dan lain sebagainya.

Pesan-pesan dalam Maulid Nabi Muhammad SAW harus diwujudkan melalui sikap dan perilaku, keberagaman yang santun, rukun, toleran, saling menghormati, dan menerima perbedaan pendapat dan keyakinan.

Karena tanpa adanya damai, harmoni, integrasi, dan budaya dialog, bangsa ini akan mundur dan kembali ke era penjajahan, dan mengalami disintegrasi yang destruktif dan kontraproduktif.

“Melalui momentum ini, mari kita tingkatkan kuantitas dan kualitas keciptaan kita kepada Rasulullah SAW dengan cara mengamalkan segala ajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita jadikan kecintaan tersebut sebagai salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari setiap upaya kita untuk mewujudkan Kabupaten Purwakarta yang sama-sama kita cinta ini, agar ada dalam lindungan dan ridho Allah SWT,” tegasnya.

hitvberita.com

Penulis: Raffa christ manaluEditor: Ahdiyat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *