HITVBerita.com | Bandung – Kang Jo JN, adalah salah seorang wartawan senior dari asal kota Bandung Jawa Barat yang saat ini bergabung di media jayantaranews.com,
Kang Jo JN sering melakukan penelusuran mendalam tentang dunia seni dan budaya baik dari situs atau peninggalan sejarah, maupun dari ” Carita Rakyat” ( dalam istilah bahasa Sunda) dan terutama sejarah Bandung yang dikenal parahiyangan. Kang Jo mengungkap berbagai aspek penting yang membentuk identitas kota tersebut.
Dalam hasil penelusurannya, ia menjelaskan beberapa fase utama dalam perkembangan Bandung, mulai dari era kolonial hingga menjadi pusat ekonomi dan budaya di Jawa Barat.
Asal Usul Nama Bandung
Menurut penelitian Jo JN, nama “Bandung” berasal dari kata dalam bahasa Sunda, “bendung,” yang berarti “bendungan.” nama ini merujuk pada terbentuknya danau purba di sekitar aliran Sungai Citarum, yang terjadi karena letusan Gunung Tangkuban Perahu. Bendungan alam tersebut menciptakan danau besar yang kemudian mengering dan menjadi cikal bakal wilayah Bandung.
A. Era Kolonial Belanda.
Bandung mulai berkembang pesat pada masa penjajahan Belanda, terutama sejak Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels memerintahkan pembangunan Jalan Raya Pos (De Grote Postweg) pada awal abad ke-19. Jalan tersebut melintasi Bandung dan menghubungkan Batavia (sekarang Jakarta) dengan daerah-daerah lain di Pulau Jawa.
Pada 1810, Daendels menetapkan kawasan Bandung sebagai pusat pemerintahan lokal. Kemudian, pada tahun 1880-an, jalur kereta api dari Batavia ke Bandung dibuka, yang semakin mempercepat pertumbuhan kota sebagai pusat perdagangan dan pemerintahan di wilayah Priangan.
Bandung Sebagai Kota Kolonial Modern
Pada awal abad ke-20, Bandung dijuluki sebagai “Paris van Java” karena suasana kota yang elegan dan arsitekturnya yang bergaya Eropa. Banyak bangunan art deco dibangun di Bandung, seperti Gedung Sate dan Hotel Savoy Homann, yang hingga kini masih menjadi ikon arsitektur kota.
Kang Jo JN juga menyoroti peran Bandung sebagai tempat para kaum elit kolonial Belanda, yang sering menjadikannya sebagai tujuan rekreasi. Pada masa itu, Bandung berkembang menjadi pusat pendidikan, khususnya dengan didirikannya Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) pada tahun 1920.
Peristiwa Bersejarah : Konferensi Asia-Afrika 1955
Dalam penelusurannya, Jo JN menyoroti momen penting pada tahun 1955 ketika Bandung menjadi tuan rumah Konferensi Asia-Afrika. Konferensi ini dihadiri oleh para pemimpin dari berbagai negara di Asia dan Afrika yang baru merdeka. Peristiwa tersebut mengukuhkan Bandung sebagai simbol perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme, serta melahirkan solidaritas di antara negara-negara berkembang.
B. Bandung Pasca Kemerdekaan
Setelah kemerdekaan Indonesia, Bandung terus berkembang menjadi kota metropolitan dengan berbagai sektor industri dan pendidikan yang maju. Jo JN menyoroti bahwa Bandung juga dikenal sebagai kota kreatif dengan banyaknya komunitas seni, budaya, dan mode yang berkembang pesat.
Perkembangan Ekonomi dan Pariwisata
Dalam tulisan Kang Jo JN, ia juga menekankan peran Bandung sebagai pusat ekonomi dan pariwisata di Jawa Barat. Bandung terkenal dengan pemandangan alamnya yang indah, seperti kawasan Lembang dan Ciwidey, serta sebagai surga belanja dengan factory outlet dan distro yang menjamur. Bandung menjadi destinasi favorit wisatawan domestik dan mancanegara.
Modernisasi dan Tantangan Perkotaan
Kang Jo JN juga menyoroti modernisasi yang membawa tantangan bagi Bandung, seperti kemacetan, kepadatan penduduk, dan permasalahan lingkungan. Namun, upaya revitalisasi dan pengembangan infrastruktur, termasuk transportasi publik dan ruang terbuka hijau, terus dilakukan oleh pemerintah kota untuk menjadikan Bandung kota yang nyaman dan ramah lingkungan.
Melalui penelusuran ini, Jo JN mengungkap bahwa Bandung adalah kota dengan sejarah yang kaya, penuh dinamika, dan berperan penting dalam perjalanan sejarah Indonesia. Bandung tidak hanya menjadi saksi bisu berbagai peristiwa besar, tetapi juga terus berkembang sebagai pusat kreativitas dan inovasi di masa kini.
(HI/Network)