Sumur Maut Gerakan 30 September/PKI Di Lubang Buaya Jakarta Timur

Pewarta : Abdul Rosad | Editor : Ahdiyat

https://hitvberita.com/wp-content/uploads/2024/07/IMG-20240715-WA0452-1.jpg

HITV Berita.Com | Jakarta – Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober, setiap tahunnya diperingati oleh Bangsa Indonesia.

Kisah Kelam yang dialami oleh 6 Perwira Tinggi dan 1 Perwira Menengah Angkatan Darat di tahun 1965 tersebut, menjadi tonggak sejarah yang tidak akan pernah terlupakan, mereka adalah :

Letjen Ahmad Yani, Mayjen MT Haryono, Mayjen S.Parman, Mayjen R Suprapto, Brigjen DI Panjaitan, Brigjen Sutoyo sismomiharjo dan Lettu Piere Tendean.

Menyongsong Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2024, Abdul Rosad S.Pd, Korlapnas hitverita.com, berkunjung ke Monumen Pancasila Sakti di Kelurahan Lubang Buaya Kecamatan Cipayung Kota Jakarta Timur, Minggu 22 September 2024.

Dari Pantauan Dilapangan, Sumur Maut tersebut merupakan sumur tua, yang menjadi lokasi Pembuangan Jenazah korban G 30 S/PKI.

Sumur ini berdiameter 75 Cm dengan kedalaman mencapai 12 Meter, disinilah ketujuh Pahlawan Revolusi dibunuh dan dibuang kedalam sumur tersebut, dengan kondisi saling bertumpuk.

Sumur Maut tempat 7 Jenazah Pahlawan Revolusi di Kuburkan oleh PKI. (“red)

Untuk mengingatkan kembali, Gerakan 30 September/PKI ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung, Komandan Pasukan Cakrabirawa sebagai Pasukan Pengaman Presiden Soekarno pada saat itu.

Diorama di Museum Lubang buaya tentang Pengangkatan Jenazah 7 Pahlawan Revolusi oleh Pasukan KKO .(*red)

Dengan mengangkat Isyu Dewan Jendral yang akan melakukan pengambilan Alihan kekuasaan dari Presiden Soekarno, Partai Komunis Indonesia Pimpinan DN Aidit, berhasil mempengaruhi Oknum Perwira tinggi dan Perwira Menengah, dari Angkatan Darat,dan Angkatan Udara Republik Indonesia, untuk melakukan Penculikan dan Pembunuhan terhadap 6 Perwira Tinggi dan 1 Perwira Menengah Angkatan darat, yang disebut oleh mereka sebagai Dewan Jendral, Namun satu diantara Perwira Tinggi yang menjadi Objek Penculikan yakni Jendral AH Nasution, berhasil lolos dari maut dan tergantikan oleh Ajudan Pribadinya yaitu Lettu Piere Tandean.

Didalam Lokasi Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya ini, tampak Dua rumah yang saat terjadinya Gerakan 30 September/PKI, dijadikan sebagai Pos Komando dan Dapur Umum.

Rumah Penyiksaan Perukstiwa G 30 S PKI. (*red)

Rumah tersebut sebelumnya merupakan rumah milik seorang penduduk yang tinggal didaerah lubang buaya bernama Sueb.

Menurut Keterangan Baur Bin Info Monumen Pancasila Sakti Serma Muhammad Soleh, Rumah yang dijadikan Pos Komando itu, dahulunya digunakan oleh PKI untuk rapat dan koordinasi.

” Rumah ini, dipertahankan keasliannya, mulai dari bentuk, isi rumah, hingga perabotan didalamnya “ ujar Muhammad Soleh.

Dia juga menjelaskan, untuk memberikan Pendidikan sejarah kepada Generasi Bangsa, dibuatlah Diorama kejadian Penculikan dan Pembunuhan serta Pengangkatan Jenazah Korban G 30 S/PKI tersebut

” Ada diorama yang besar yang diletakkan didekat lokasi Sumur maut, tempat Kejadian Pembantaian para Perwira G 30 S/PKI, dan ada juga Diorama yang diletakkan di dalam Musium yang ada di Monumen Pancasila Sakti, termasuk pakaian yang digunakan oleh Para Perwira yang menjadi Korban Keganasan PKI tersebut “ jelasnya.

Disisi lain dia menjelaskan, Pengangkatan 7 Jenazah korban G 30 S/PKI dari Sumur Maut tersebut, dilaksanakan pada tanggal 4 Oktober 1965, oleh Pasukan KKO saat itu, mereka adalah Winarto, Sutarto, Sumarno, Kho Tjio Liong (dokter tentara), Saparimin, J Kandouw, Sugimin, Subekti, Hartono dan Baharudin

” Para Generasi muda terutama para pelajar, dan Mahasiswa, diseluruh Indonesia, kami sarankan untuk dapat berkunjung langsung ke Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya Jakarta Timur ini, karena selain sebagai wisata sejarah, akan dapat juga mengembangkan rasa Patriotisme kita sebagai anak bangsa, yang selalu ingat dengan kejadian Kelam yang pernah menimpa Bangsa Indonesia, akibat Ulah dari Partai Komunis Indonesia (PKI) ” ungkapnya.

Penulis: Abdul RosadEditor: Ahdiyat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *