HiTvBerita.com | Jakarta – Mantan Menteri Perdagangan 2015-2016 di era Presiden Joko Widodo, Thomas Trikasih Lembong atau dikenal dengan Tom Lembong, menjadi tersangka dalam dugaan kasus impor gula.
Kasus tersebut terkait, ketika Tom Lembong menjabat sebagai Menteri Perdagangan, dimana menurut pihak Kejagung, Tom Lembong memberikan izin persetujuan dalam impor Gula Kristal mentah sebanyak 105 ribu ton kepada PT AP.
Sementara pada saat itu, Indonesia tengah mengalami surplus gula, sehingga tidak diperlukan import gula.
Hal tersebut dijelaskan oleh Direktur Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Abdul Qohar kepada para wartawan di Kejagung Jakarta Selatan.
Kini Tom Lembong telah ditahan di Rutan Kejagung dengan ancaman pidana maksimal seumur hidup.
Menanggapi Kinerja Kejagung tersebut, Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat Benny K. harman mengatakan bangga atas langkah kejaksaan agung tersebut, namun Benny berharap pihak Kejagung tidak tebang pilih dalam dalam penegakkan hukum.
“Langkah Kejaksaan Agung yang semakin gencar dalam upaya pemberantasan Korupsi ini, perlu diapresiasi, namun kami mengharapkan pihak Kejagung tidak tebang pilih dalam menegakkan hukum, harus adil dan tidak diskriminatif,” ujarnya.
Benny juga menyoroti kasus timah, yang hingga kini belum menemui titik terang.
Dalam kasus Timah ini, pihak Kejagung telah menetapkan total 23 orang sebagai tersangka, di Taksir kerugian negara senilai Rp. 300.003 Triliun.
“Kami juga berharap, Kejaksaan Agung dapat segera menuntaskan kasus ini, dengan mengedepankan integritas dan prinsip keadilan bagi semua pihak, sehingga kepercayaan publik terhadap lembaga penegak hukum, akan semakin meningkat pula,” ungkap Benny. (tr)
