Purwakarta | Aksi unjuk rasa (unras) yang dilakukan puluhan mahasiswa yang tergabung dalam pergerakan mahasiswa islam indonesia (PMII) Cabang Purwakarta berakhir ricuh.
Dalam aksinya para mahasiswa menuntut agar pemerintah kabupaten (Pemkab) Purwakarta lebih serius dalam menangani korban bencana alam diwilayah tersebut. Kericuhan terjadi ketika para mahasiswa memaksa masuk ke kantor bupati untuk menyampaikan aspirasinya.
Aksi unjuk rasa tersebut dimulai dengan melakukan long march dari kampus menuju kantor Bupati Purwakarta yang terletak di Jalan KH Abdurahman, Kelurahan Cipaisan, Kabupaten Purwakarta.
Puluhan mahasiswa tersebut sempat memblokir Jalan Sudirman dan Jalan RE Martadinata hingga mengakibatkan kemacetan panjang di dua ruas jalan tersebut.
Setibanya di depan kantor Bupati Purwakarta, para mahasiswa berusaha memaksa masuk untuk bertemu Penjabat Bupati Purwakarta, Benni Irwan.
Namun, upaya mereka di halangi oleh petugas kepolisian yang sudah berjaga dilokasi. Sehingga terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dengan dengan petugas kepolisian, bahkan nyaris terjadi baku hantam.
Aksi kericuhan reda usai pihak kepolisian berkonsultasi dengan pihak Pemkab Purwakarta, dan mengizinkan mahasiswa masuk ke kantor bupati. Selain itu, para mahasiswa juga sempat membakar ban bekas di depan kantor bupati.
Dalam orasinya, mahasiswa meminta Pj Bupati Purwakarta, Benni Irwan lebih serius dalam menangani para korban musibah longsor di Kecamatan Sukatani dan Kecamatan Tegalwaru. Mereka menuntut tanggung jawab Pj Bupati yang dinilai minim bantuan.
“Aksi ini kami lakukan guna mengingatkan Pemkab Purwakarta lebih memperhatikan masyarakat yang telah mengalami musibah bencana alam di Panyindangan Sukatani dan Tegalwaru,” ujar Ketua DPC PMII Cabang Purwakarta, Muhamad Ali Akbar, kepada wartawan disela-sela aksi, pada Kamis, 27 Juni 2024.
“Kami dari PMII telah mengadvokasi sejak 2023 lalu. Oleh sebab itu, kami mengingatkan khususnya Pj Bupati Purwakarta untuk mempercepat bantuan yang memang harusnya disalurkan kepada para korban bencana alam yang berjumlah 40 kepala keluarga,” imbuhnya.
Menanggapi tuntutan tersebut, Penjabat Bupati Purwakarta, Benni Irwan mengaku telah melakukan berbagai upaya sesuai dengan prosedur.
Ia juga berterima kasih kepada para mahasiswa yang telah menyampaikan aspirasinya sebagai kritik untuk perbaikan kinerja yang lebih baik.
“Kita akan melaksanakan sesuai aspirasi mahasiswa, diantaranya perbaikan jalan dan relokasi rumah korban musibah bencana tanah longsor di Desa Panyindangan, Sukatani dan Tegalwaru,” kata Benni Irwan.
“Atas nama Pemkab Purwakarta, saya menyampaikan terima kasih kepada para mahasiswa yang telah mengingatkan melalui aspirasinya guna perbaikan kinerja yang lebih baik,” tandasnya.
(Raffa christ manalu)