Ketua Yayasan Pendidikan Islam Attaawun, KH. Deden Toha, SPd. (Dok/Foto/Kang Aden)
Garda Tipikor Indonesia (GTI) Kabupaten Garut bersama warga masyarakat Kampung Pasir Kawao, Desa Sukaresmi, hari Minggu (19/1), menggelar kerja bakti untuk memulihkan rumah bersejarah Pondok Pesantren Attawa’un. Diketahui bahwa rumah tersebut merupakan tempat lahirnya ulama dan Kyai serta sekaligus sebagai kediamannya KH Muhamad Toha, SPd, sosok pendiri pondok pesantren ternama di Kabupaten Garut tersebut.
HITVBERITA.COM | GARUT – Dalam kegiatan kerja bakti itu, LSM GTI Garut dan warga masyarakat setempat telah
Ah menunjukkan komitmen tinggi dalam rangka turut serta melestarikan warisan sejarah dan budaya.
Kerja bakti ini disebutkan bukan hanya sebuah kegiatan fisik semata, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi dan gotong royong di antara warga.
Harapannya adalah dengan adanya kerja sama seperti ini, nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para pendahulu dapat terus terjaga dan bisa menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.

Kerjabakti bukan hanya sebuah kegiatan fisik semata, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi dan gotong royong di antara warga. (Dok/Foto/Kang Aden)
Menjaga Warisan Sejarah dan Budaya
Ketua Yayasan Pendidikan Islam Attaawun, KH. Deden Toha, SPd dalam kesempatan itu, menyampaikan yang menjadi harapannya, bahwa tempat tersebut bisa berfungsi seperti semula sebagai tempat pendidikan agama yang berbasis akhlaqul karimah.
“Kami berharap dengan pulihnya rumah bersejarah ini, Pondok Pesantren Attawa’un dapat kembali menjadi pusat pendidikan agama yang menanamkan nilai-nilai akhlaqul karimah kepada generasi muda,” ujarnya.
Kegiatan pemulihan rumah bersejarah ini, diharapkan nantinya dapat memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya.
“Semoga semangat kebersamaan dan gotong royong yang ditunjukkan oleh GTI Garut dan warga Kampung Pasir Kawao dapat menginspirasi banyak pihak untuk terus menjaga dan merawat warisan sejarah bangsa Indonesia. Dengan demikian, tradisi dan nilai-nilai luhur dapat terus diwariskan kepada generasi berikutnya,” kata Ketua Yayasan Pendidikan Islam Attaawun, KH. Deden Toha, SPd
(HI/Network)
Pewarta: Kang Aden
Editor: Tim Redaksi