Sumber Berita Sunang
Disunting ulang oleh AYS Prayogie
Pagi itu, pada bulan Juni 2025, langit Semper Timur tampak mendung, seolah ikut merunduk menyaksikan langkah-langkah penuh haru menuju dua pusara sederhana di sudut pemakaman. Di antara deretan batu nisan yang bisu, sekelompok anggota Polri dari Polres Pelabuhan Tanjung Priok hadir dalam diam yang khidmat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
HITVBERITA.COM | Jakarta – Beberapa hari menjelang peringatan Hari Bhayangkara ke-79, ziarah dan tabur bunga kembali menjadi tradisi yang dijaga, bukan sekadar seremonial tahunan. Kali ini, dua nama disebut dengan penuh hormat: Aiptu Bukhari dan Aiptu Kuswanto—dua Bhayangkara yang telah berpulang saat menjalankan tugas mulianya.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wakapolres Pelabuhan Tanjung Priok, KOMPOL Dr. Budi Santoso, SH, SIK., MH. Ia datang bersama jajaran pejabat utama, para personel, Bhayangkari, serta keluarga dari almarhum.

RANGKAIAN ziarah dimulai di TPU Semper Timur, Blok A-1, di mana Aiptu Bukhari dimakamkan.

Kemudian acara tabur bunga dan kirim doa berlanjut ke makam Aiptu Kuswanto di blok berbeda, tak jauh dari lokasi sebelumnya.

DOA dipanjatkan dipimpin IPTU Suratman, lalu karangan bunga diletakkan sebagai lambang penghormatan. Tabur bunga pun dilakukan bersama, mengundang emosi yang menyesak di dada.
“Ibu Desy Munawaroh dan Ibu Siti Fatimah, masing-masing istri dari almarhum Aiptu Bukhari dan Aiptu Kuswanto, turut hadir hari itu. Wajah mereka tenang, meski tak bisa menyembunyikan rindu yang tak pernah benar-benar pergi,” ucap Kompol Budi usai kegiatan, Kamis (26/6).
DALAM kesempatan itu, Polres juga menyerahkan tali asih kepada keluarga almarhum, sebagai bentuk empati dan penghargaan atas pengorbanan yang telah diberikan.
“Ziarah ini bukan hanya mengenang, tapi juga menegaskan bahwa semangat pengabdian para Bhayangkara yang gugur tak akan pernah hilang. Mereka adalah inspirasi bagi kami yang masih bertugas,” kata Kompol Budi.
Di tengah berbagai dinamika yang dihadapi kepolisian hari ini, momen seperti ini mengingatkan pada akar dan nilai-nilai dasar Polri: mengabdi, melindungi, dan melayani—bahkan jika itu berarti menyerahkan segalanya.
Hari Bhayangkara ke-79 tahun ini bukan sekadar perayaan. Ia adalah pengingat sunyi, bahwa di balik seragam yang tampak tegas, ada kisah-kisah pengorbanan yang tak pernah selesai ditulis. (**)