Berita  

Kadis SDA Jawa Barat: Banjir di Kabupaten Sukabumi tergolong Luar Biasa

https://hitvberita.com/wp-content/uploads/2024/07/IMG-20240715-WA0452-1.jpg

HITVBERITA.COM | SUKABUMI – Bencana alam berupa banjir Bandang merendam ratusan rumah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Tercatat ada 133 Kejadian bencana alam yang tersebar di 34 Kecamatan di tempat tersebut.  

Dari Informasi yang diterima HITV Berita, secara rinci, terjadi tanah longsor di 66 titik, Banjir di 35 titik, Angin kencang di 15 titik, dan pergerakan tanah di 17 titik, sementara dampak kejadian dialami oleh 180 KK dengan 461 Jiwa, dan hingga berita ini diturunkan, tercatat tiga orang meninggal dan empat orang tertimbun longsor.             

Menurut keterangan Kadis Sumber daya air Propinsi Jawa Barat Diky Achmad Sidik, bencana Banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Sukabumi tergolong luar biasa. 

“Ini Banjir yang sangat luar biasa, dan curah hujan di Kabupaten Sukabumi ini, juga menunjukkan angka yang sangat ekstrem, ada yang mencapai 200 mm, bahkan sampai 261 mm perhari, sementara pihak BMKG sendiri menyatakan, bahwa curah hujan lebih dari 150 mm perhari, itu sudah dianggap ekstrem,” ujarnya.       

Dia juga menjelaskan, bencana Banjir yang melanda Kabupaten Sukabumi ini, diakibatkan oleh luapan sejumlah sungai, hingga merendam beberapa kecamatan.  

“Kapasitas sungai di Kabupaten Sukabumi ini, sudah melebihi batas, bahkan setelah kami chek, ada beberapa titik yang menunjukkan peningkatan debit air, sementara Kapasitas sungai kita masih terbatas, bahkan ada beberapa yang kapasitasnya kurang, akibatnya debit air melebihi kapasitas dan kemudian meluap, merendam persawahan, serta pemukiman warga disekitar sungai,” jelasnya.    

Diky juga mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan beberapa penanganan untuk mengatasi hal tersebut, diantaranya pengerukkan sungai, pemeriksaan tanggul dan perbaikan.     

“Kita masih mengalami keterbatasan alat berat serta akses, sehingga untuk sementara, pengerukan baru bisa dilakukan di satu lokasi yakni di sungai Cipalabuhan kecamatan Pelabuhan ratu, sementara untuk sungai lain seperti Ciletuh, tetap akan dilakukan sambil menunggu akses jalan yang memungkinkan untuk membawa alat berat kesana,” katanya.

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *