Menu

Mode Gelap

Ragam Peristiwa

Pj. Gubernur Jabar Bey Machmudin, Tinjau Dampak Rob di Desa Eretan Wetan Kulon Indramayu

badge-check


					Pj. Gubernur Jabar Bey Machmudin, Tinjau Dampak Rob di Desa Eretan Wetan Kulon Indramayu Perbesar

HITVBERITA.COM | INDRAMAYU – Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Indramayu, tepatnya di Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur yang kerap kali terdampak rob. Dalam kunjungannya kali ini, Bey meninjau langsung kondisi terkini daerah yang terdampak intrusi air laut tersebut, serta mendengar keluh kesah langsung para nelayan.

Warga setempat menyambut hangat kehadiran Pj Gubernur yang datang di dampingi Pjs Bupati Indramayu, Dr. H. Dedi Taufik, MSi untuk meninjau lokasi terdampak Rob (Dok/Foto/Raffa)

DALAM kesempatan itu sejumlah aspirasi pun disampaikan oleh warga masyarakat, salah satunya adalah permintaan akan percepatan pengerukan muara sungai.

Mereka pun berharap dengan adanya pengerukan, aliran air laut dapat terkendali dan mengurangi dampak rob yang semakin parah.

Selain itu, masyarakat juga menyuarakan kebutuhan akan penambahan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, terutama bagi nelayan yang pendapatannya tidak stabil akibat cuaca ekstrim serta dampak dari rob.

“Kami meminta kepada Pj Gubernur untuk segera melakukan normalisasi sungai secepat mungkin karena telah terjadi pendangkalan. Sementara, kapal keruk milik Pemkab Indramayu hanya punya 1 unit untuk melayani 14 muara sungai. Kami juga minta tambahan kuota BBM bersubsidi untuk para nelayan di Eretan Wetan ini,” kata Mansur Idris, salah satu tokoh nelayan di hadapan Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin, pada Senin 18 November 2024.

SEMENTARA itu, Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menanggapi aspirasi warga setempat mengatakan, akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi terbaik. Pihaknya akan terus memaksimalkan sistem logistik perikanan agar tata kelola perikanan di Kabupaten Indramayu makin baik.

“Kami berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasi masalah rob di Desa Eretan Wetan ini. Selain faktor alam, juga disebabkan lingkungan yang mengalami penurunan kualitas. Pengerukan muara sungai akan menjadi salah satu prioritas kami, sistem logistik perikanan juga harus kita maksimalkan agar nelayan kita memiliki daya tawar tinggi,” kata Bey Machmudin.

Dalam kunjungan kerja tersebut, Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin memberikan bantuan secara simbolis kepada para nelayan usai meninjau relokasi perumahan nelayan warga Desa Eretan Wetan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.

Bey Machmudin saat berikan bantuan kepada para nelayan usai meninjau relokasi perumahan nelayan warga Desa Eretan Wetan Kulon. (Dok/Foto/Raffa)

SENADA dengan Bey, Pjs Bupati Indramayu, Dr. H. Dedi Taufik., M.Si menyampaikan, pihaknya segera meminta tambahan kuota BBM bersubsidi untuk kebutuhan nelayan di Eretan Wetan. Selain itu, untuk jangka pendek, pihaknya akan meminta kapal keruk yang dimiliki oleh Pemkab Indramayu untuk melakukan normalisasi muara sungai secara maksimal.

“Kita akan meminta tambahan kuota BBM bersubsidi untuk kebutuhan para nelayan di Eretan Wetan ini. Untuk jangka pendek, kita akan meminta kapal keruk milik Pemkab Indramayu untuk melakukan normalisasi muara sungai secara maksimal,” pungkas Dedi.

(HI/Network)

Editor: AYS Prayogie

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

GPIB Gelar Halal Bihalal dan Kukuhkan Dewan Penasehat Wilayah Jakarta

19 April 2025 - 17:10 WIB

Warga Geruduk Pabrik Semen di Karawang, Desak Pemprov Jabar Cabut Izin Tambang di Kawasan Karst!

18 April 2025 - 08:23 WIB

Oknum TNI Diduga Mabuk, Kejar PSK hingga Masuk ke Rumah Warga di Ciracas

10 April 2025 - 12:40 WIB

Mudik Lebaran 2025 Lancar dan Aman, Presiden Prabowo Berikan Apresiasi Tinggi untuk Kapolri, Panglima TNI, dan Menhub

8 April 2025 - 02:03 WIB

Arus Balik Lebaran 2025, Jalur Alteri Pantura hingga Karawang Dipadati Kendaraan

8 April 2025 - 01:22 WIB

Trending di Ragam Peristiwa