Ratusan warga Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Curug, Kota Serang, Provinsi Banten, lontarkan protes atas kondisi jalan lingkungan yang rusak berat dan tidak mendapat perhatian pemerintah setempat.
HITVBERITA.COM | KOTA SERANG – Sangat ironis jalan yang memiliki panjang sekitar 900 meter, namun kondisinya sangat memprihatinkan karena berlubang, berlumpur, dan dipenuhi sampah batok dan sabut kelapa tersebut, justru letaknya
berada tepat di belakang Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B).
“Kami sudah melakukan berbagai upaya mengirim surat ke Penjabat Gubernur Banten, sampai saat ini belum juga memperoleh tanggapan,” ujar Siti Agnia Hadean, warga setempat.

Ironis memang kendatipun akses jalan warga tersebut persis berada tepat di belakang Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), namun kondisi jalan itu rusak berat dan juga di sepanjang jalan dipenuhi sampah batok dan sabut kelapa yang infonya dari Jakarta. (Dok/Foto/Bai)
WARGA juga merasa malu karena kondisi jalan tersebut berada di dekat Pondok Pesantren Tahfidz yang dikelola pihak Turki, dengan santrinya yang berasal dari berbagai daerah.
“Kami merasa malu, ada Ponpes yang santrinya banyak warga dari luar Banten, sementara kondisi jalan dan lingkungannya sangat tidak layak,” kata Siti.
Warga pun meminta perhatian pemerintah untuk memperbaiki kondisi jalan tersebut dan juga meminta kepada pemerintah agar segera meningkatkan kualitas lingkungan hidup warga yang berada di wilayah Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Curug, Kota Seang itu, sesegera mungkin.

Salah seorang warga tampak kesulitan saat melintas di jalan yang kondisinya rusak tersebut, terkadang warga pun tidak segan-segan harus membuka sandal karena kondisi jalannya yang berlumpur. (Dok/Foto/Bie)
SITI menyatakan, bahwa keluhan warga jangan di anggap hanya mementingkan diri, tetapi dalam hal ini pemerintah harus bisa memandang hal yang lebih besar, terlebih dengan status Kota Serang yang merupakan sebagai ibukota provinsi.
(HI/Network)
Pewarta: Bainana Bahthy
Editor: Joseph Minar